Penjelasan Prinsip dan Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya

picjumbo.com
PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya merupakan sebuah solusi yang dihadirkan untuk menghemat pengeluaran listrik. Selain itu, dengan menggunakan energi matahari sebagai sumber dari listrik yang kita gunakan, maka akan menjadi ramah lingkungan dan berperan besar dalam mengatasi pemanasan global.
Indonesia belum sepenuhnya beralih ke energi terbarukan ini. Alasannya karena untuk dapat total menggunakan sinar matahari sebagai kontributor utama pemasok listrik, maka diperlukan biaya yang mahal.
Serta PLTS ini membutuhkan lahan yang luas. Seringkali, permasalahan lahan ini terkendala akibat ketidakrelaan warga yang rumahnya tergusur pada area yang direncanakan untuk dibangun PLTS ini. Maka dari itu, Indonesia untuk sampai pada tahap penggunaan tenaga surya secara total memerlukan waktu yang cukup lama.
Kendati demikian, di Indonesia sendiri telah di bangun PLTS di wilayah Nusa Tenggara Timur. Bisa dibilang, PLTS di NTT tersebut yang paling besar di Indonesia yaitu dengan kapasitas yang digunakan adalah sebesar 5 MW dengan ribuan panel surya. Dan salah satu perusahan sudah menerapkan pembangkit listrik tenaga surya adalah Inaport1.
Terkadang, kita berfikir bagaimana sih cara kerja pembangkit listrik tenaga surya sehingga bisa menghasilkan energi listrik. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu kerap kali muncul dalam pikiran kita.

Bagaimana Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya?
Nah, pada artikel kali ini kami akan membahas secara lengkap bagaimana cara kerja dari PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya sehingga bisa menghasilkan energi listrik. Simak penjelasan dari artikel di bawah ini.
Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Untuk dapat menghasilkan listrik dari sinar matahari memerlukan proses yang terbilang rumit. Ada beberapa cara atau metode kerja dari PLTS untuk menghasilkan sebuah listrik.

1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Termal
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Termal Solar Thermal Power Plants ini menggunakan penyerap sinar matahari dengan alat parabola yang berbentuk cekung. Nantinya, sinar matahari yang terserap olh parabola cekung tersebut akan diarahkan ke titik fokus utama dari panel surya tersebut.
Parabola cekung tersebut tersusun atas beberapa pipa berwarna hitam yang memiliki panjang sama dengan parabola tersebut. Pipa tersebut berfungsi sebagai tempat pemanasan fluide dengan suhu dan temperatur yang sangat tinggi dan panas.
Suhu yang digunakan dalam pipa tersebut untuk memanaskan fluida berkisar antara 300 derajat fahrenheit atau sedara dengan suhu 150 derajat celcius. Fluida yang telah dipanaskan di dalam pipa hitam tersebut akan dialirkan ke sebuah ruangan pembangkit listrik.
Di dalam ruangan pembangkit listrik tersebut fluida akan memanaskan air yang nantinya air tersebut akan menghasilkan sebuah uap.
Setelah melalui beberapa proses, fluida akan menghasilkan uap air yang akan di konversikan menjadi energi listrik yang siap untuk di gunakan sebagai pengganti listrik tenaga batu bara dan lain sebagainya.
Selain dengan metode seperti di atas, ada metode lain menghasilkan listrik dengan sistem pembangkit listrik tenaga surya Termal.
Cara lain yang bisa di gunakan adalah dengan menggunakan tower listrik atau sering kali disebut sebagai power tower. Pada ujung dari tower listrik tersebut dipasang sebuah cermin yang berfungsi untuk menangkap atau menyerap sinar matahari.
Dan sinar matahari yang telah diserap tersebut akan dialirkan ke sebuah menara dalam tower listrik tersebut. Sinar matahari yang telah masuk pada menara akan digunakan untuk mendidihkan air sehingga air tersebut akan menghasilkan uap.
Dan uap air itulah yang akan dikonversikan menjadi sebuah energi listrik terbarukan.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik
Cara kerja dalam menghasilkan listrik dari sinar matahari selanjutnya adalah dengan menggunakan mekanisme fotovoltaik. Sistem fotovoltaik ini terbilang cukup sederhana. Kita hanya perlu memasang panel surya di atap rumah.
Panel surya tersebut akan menyerap sinar matahari dan akan menghasilkan energi listrik secara langsung melalui panel surya tersebut. Setelah sinar matahari menjadi energi listrik, maka panel surya akan mengalirkan energi listrik tersebut pada jaringan listrik ysng telah dikoneksikan atau dihubungkan.
Panel surya sendiri terbuat dari bahan dasar kaca yang dilapisi pelindung khusus serta material adhesive yang transparan, material anti refleksi, semikonduktor dengan P-Type dan N-Type, serta saluran awal dan saluran akhir.
Semua bahan yang ada dalam panel surya tersebut memiliki fungsi dan peranan masing-masing yang akan mendukung proses penyerapan sinar matahari dan mengkonversi sinar matahari menjadi listrik.
Sistem kerja dari panel surya sendiri adalah semikonduktor dari panel surya tersebut akan menyerap sinar matahari, sehingga yang terjadi adalah pelepas elektron. Elektron tersebut akan dialirkan ke semikonduktor pada lapisan lain sehingga menyebabkan sebuah perubahan sigma pada bahan-bahan dari panel surya tersebut.
Dan elektron tersebut akan mendistribusikan energi ke saluran awal dan saluran akhir. Proses terakhir adalah saluran awal dan akhir tersebut akan menghasilkan energi listrik yang siap untuk digunakan.
Nah, itulah sekilas tentang cara kerja atau mekanisme pembentukan listrik dari sumber energi cahaya matahari. PLTS ini sangat ramah lingkungan dan efesien untuk digunakan.